Rabu, 28 Mei 2014

DAMPAK KONFLIK TERHADAP PERILAKU ANGGOTA ORGANISASI


Konflik tidak selalu berakibat negatif pada individu atau kelompok yang bersangkutan, tapi konflik juga memiliki banyak fungsi positif. Yang terpenting adalah bagaimana mengelola konflik yang timbul supaya tidak menimbulkan kerugian tapi justru membawa dampak konstruktif bagi individu atau kelompok yang terlibat. Konflik kelompok mendorong individu yang berada didalmnya untuk terlibat dan belajar mengenai proses pengambilankeputusan dalam kelompok dan belajar bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya dan menyadari petunjuk dan bimbingan yang didapat dari orang lain.

1.      Pada kasus Public Enemy

Dampak Positif        : Muncul rasa dan perilaku Willing to join and stay, yaitu kemauan untuk tetap bertahan dan bergabung walau ia menjadi seseorang yang di benci dan diasingkan, namun konflik tersebut membuat ia belajar bagaimana ia akan mengelola konflik tersebut,  menempatkan dirinya dikondisi dan segala situasi yang ekstrem dikemudian harinya.

Dampak Negatif       : Karyawan akan memiliki perilaku Unconscientiousnes,yaitu mulai turunnya kinerja seperti datang terlambat, tidak mematuhi aturan, dan tidak memiliki harapan lagi terhadap pencapaian kinerjanya karena iya merasa dikucilkan atau terasingkan dan tidak di harapkan dalam kelompok diorganisasinya.

2.      Pada Kasus British Airways (BA)

Dampak Positif           : Pada level yang rendah dari intensitas perselisihan yang ada, konflik dapat mendorong seseorang untuk merasa lebih segar dan membangkitkan semangat. Pada konflik BA karyawan yang melakukan mogok kerja karena menyuarakan haknya ketika konflik itu telah selesai dan dalam keadaan win win solution maka karyawan akan merasa lebih semangat kerja karena sebagai karyawan mereka merasa dihargai, diharapkan, dan diakui keberadaannya oleh pihak perusahaan serta munculnya suatu teamwork karena antar individu membentuk suatu kemlompok dan mereka menyatukan suatu pemikiran bersama, hal itu semua secara tidak langsung  akan meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas perusahaan. Pada karyawan yang tidak ikut mogok kerja akan memilik perilaku peacekeeping yaitu munculnya perilaku untuk menghindari dan berusaha menyelesaikan konflik interpersonal yang terjadi dalam dirinya demi kestabilan organisasi serta Obedience yaitu mereka yang tidak ikut mogok kerja adalah karyawan yang patuh dan taat pada setiap prosedur dan peraturan perusahaan.

Dampak Negatif         : Pada level yang tinggi, individu yang sedang berkonflik dapat
mengalami emosi, seperti marah, permusuhan, merasa tertekan, cemas, dan stress. Paka kasus BA karyawan merasa tertekan dan emosi dan dilampiaskan lewat mogok kerja.

3.      Pada Kasus Hubungan Industrial

Dampak Positif           : Saat konflik terjadi antara perusahaan dengan masyarakat, maka karyawan akan merasa diuji sehingga muncul perilaku Loyalt yaitu Karyawan menunjukkan kesetiaannya pada organisasi ketika mau menangguhkan kepentingan pribadi mereka bagi keuntungan organisasi dan untuk memajukan serta membela organisasi serta perilaku Participation yaitu Karyawan menunjukkan tanggung jawabnya secara penuh dengan keterlibatannya dalam keseluruhan aspek-aspek kehidupan organisasi, selalu mengikuti informasi perkembangan organisasi,  menyiapkan penyelesaian masalah sebelum diminta. Selain itu akan muncul inovasi dan inisiatif dari karyawan untuk membantu perusahaan dalam menghadapi konflik yang terjadi.

Dampak Negatif      : Muncul persepsi negatif dari karyawan bahwa perusahaan ini sudah memiliki reputasi yang tidak baik dimasyarakat sehingga lebih baik menghindar dan tidak melakukan apa-apa selama konflik terjadi, bahkan jika konflik berkelanjutan, karyawan meninggalkan perusahaan tersebut. Karyawan akan merasa cemas tentang keberadaannya diperusahaan. Ketidakpuasan akan kebijakan manajemen akan muncul sebagai isu yang membuat kinerja karyawan menurun.

4.      Pada Kasus Merger Perusahaan

Dampak Positif           : Perilaku karyawan yaitu antara manajer PT. Bank Buana dengan PT. Bank Angkasa akan belajar bagaimana mengoreksi diri mereka berdasarkan kemampuan dan keahlian serta cerdas dalam mengambil resiko serta pengambilan keputusan. Komunikasi diantara keduanya diuji lewat negosiasi mereka terhadap pihak manajemen.

Dampak Negatif    : Bila konflik tidak dikelola dengan baik maka kesalahpahaman, salah pengertian ataupun permusuhan akan mudah terjadi antara manajer PT. Bank Buana dengan PT. Bank Angkasa . Perilaku permusuhan ini sering kali ditunjukkan dengan suatu ancaman, serangan fisik, menyalahkan orang lain, tindakan kekerasan, dan adanya suatu sikap untuk protes. Berkaitan dengan perilaku, interaksi yang jelas antara manajer yang berselisih juga memperlihatkan beberapa aspek konflik. Aksi-aksi ini dapat berupa suatu respon untuk menghindari rasa malu, menghindari orang lain, emosi yang tidak terkendali dan konfrontasi bila menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan prinsip dari masing-masing manajer.









0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates